Itu Kamu (Ketika Aku Bernafas)

Menatap garis mata dari kejauhan,
Bukan berarti aku tak dapat berlari mendekat,
Ini karena alasan ruang dan waktu.

Lampau... Lalu... tentang kisah,
Biarlah membelajarkan kepingan kenangan,
Ada potongan gambar terburai,
Ada sejuta kesalahan yang ketika itu tiada dimengerti.


Sunyi memang tangisan langit,
Bukan karna cerita betapa kuatnya aku bertahan,
menghadang badai menerpa kisah kita,
karena memang tak ada wujudnya.

Ini hanyalah permainan dunia,
kita tak mampu pahami segalanya dengan nalar,
cukup berusaha dan tulus berdoa,
Semua rahasia-Nya.

BERBEDA ITU ISTIMEWA..
dalam benak menyeru untuk kokoh,
sebelah mata memandang kegagalan memalukan,
aku kuat menghadapi segala tipu daya dunia.

Berlarilah kearahku...
Sadar penuh langkahmu begitu berat.
Tersenyumlah untuk dunia...
Itu akan meringankan beban fikirmu.
Itu kamu...Seperti udara... tak terlihat namun mengidupi.

Nan pandangan biru dihadapan,
Aku bawakan segelas air untuk bekal,
Juga selembar kain untuk mengusap peluh,
Sebuah sajadah dan tasbih.

Angkat jangkarnya...
Kemudikan kapalnya....
mesin atau layar tak masalah bagiku,
asalkan tujuanya bukan ujung dunia saja,
Sebatas mengharap Surga-Nya
Itu Kamu...(Ketika Aku Bernafas)


Tertanda Tanggal 11 Desember 2013 pukul 10:33

Komentar