Panggil dia cahaya.
Seorang sosok yang mempunyai semangat juang tinggi. Tak pernah lelah dia
mengarungi hidup. Semua yang ia inginkan di Amini oleh Sang Maha Pemberi.
Keinginanya satu per satu tercapai. Itulah dia Cahaya, si pantang menyerah.
Upayanya membuahkan hasil. Bahkan tak hanya satu dua, di dapatnya kemenangan demi kemenangan. Dalam dirinya tertanam kuat keyakinan yang ia yakini. "Aku bisa merubah segalanya" itu yang terlisan dari hatinya.
Upayanya membuahkan hasil. Bahkan tak hanya satu dua, di dapatnya kemenangan demi kemenangan. Dalam dirinya tertanam kuat keyakinan yang ia yakini. "Aku bisa merubah segalanya" itu yang terlisan dari hatinya.
Benar saja, banyak
orang yang iri dan tak menyukainya.
Dia mulai dipergunjingkan. Cahaya tak peduli. Cahaya semakin giat. Cahaya semakin yakin. Tertanam kuat dari hatinya. "Aku bisa membuktikan perkataan kaliyan salah, kaliyan salah... akan aku buktikan pada kaliyan semua. tunggu saja" Itulah yang Cahaya katakan setiap kali ia merasa asing dengan cemooh orang-orang disekitarnya. Benar. Dia pantang menyerah. Dia terus berusaha. Cahaya berhasil membuktikan segudang ketercapaian yang mengagumkan. Dia pun berhasil. Tersenyum bangga atas pembuktian itu.
Dia mulai dipergunjingkan. Cahaya tak peduli. Cahaya semakin giat. Cahaya semakin yakin. Tertanam kuat dari hatinya. "Aku bisa membuktikan perkataan kaliyan salah, kaliyan salah... akan aku buktikan pada kaliyan semua. tunggu saja" Itulah yang Cahaya katakan setiap kali ia merasa asing dengan cemooh orang-orang disekitarnya. Benar. Dia pantang menyerah. Dia terus berusaha. Cahaya berhasil membuktikan segudang ketercapaian yang mengagumkan. Dia pun berhasil. Tersenyum bangga atas pembuktian itu.
Waktu berlalu. Cahaya
mulai dewasa. Tuhan mengirimkan orang-orang istimewa
yang semakin mendukung semangatnya. Semangatnya semakin membara. Dia berhasil di level yang mengagumkan. Prestasinya. Cita-citanya. Perjuanganya. Ia bisa memimpin di beberapa perusahaan. Ia mendapat banyak pujian. Ia dikenal. Ia tersenyum bangga.
yang semakin mendukung semangatnya. Semangatnya semakin membara. Dia berhasil di level yang mengagumkan. Prestasinya. Cita-citanya. Perjuanganya. Ia bisa memimpin di beberapa perusahaan. Ia mendapat banyak pujian. Ia dikenal. Ia tersenyum bangga.
Cahaya masih terus
berusaha. Mimpinya semakin banyak saja. Ia mengupayakan banyak hal untuk banyak
orang. Semakin ia tumbuh dewasa, keinginanya semakin luhur. Ia ingin memahamkan
orang-orang yang dahulu mencemoohnya. Ia ingim membuktikan bahwa kaliyan salah.
Harusnya begini. Harusnya begitu. Pahamlah kaliyan. ini yang benar. Itu yang
benar.
Cahaya memperoleh
banyak hal. Hampir semua keinginanya di kabulkan oleh Tuhan.
Panggil dia cahaya.
Sudah beberapa tahun aku tak melihatnya. Ia seperti hilang dari peredaran.
Entah apa yang terjadi padanya. Sangat lama aku tak melihatnya. Terakhir aku
mendengar cerita tentangnya. tentang cahaya.
Seseorang mengatakan
padaku, kini ia menepi di tepian lautan. pantai berpasir putih katanya.
"Kini cahaya
menjadi pendiam." orang itu mengatakan demikinan. "Dulu dia suka
membentak sekarang dia hanya tersenyum menatap ombak yang memecah karang.
padahal dulu dia tak suka." Aku hanya mendengarkan.
"Cahaya kini
mengagumi matahari senja dan selalu menunggu matahari terbit. Semangatnya
hening. Entah apa yang terjadi padanya."
Aku terheran mendengar
cerita orang itu. Ku temui Cahaya di pantai itu. Aku tak percaya ia
meninggalkan banyak hal yang dulu dikejarnya mati-matian.
Tak ada satu jawaban
yang aku mengerti. Cahaya hanya menjawabnya denga senyum penuh makna. Aku pun
pergi meninggalkan pantai itu. Dari jauh dia berteriak sebelum aku pergi "Tak apa, aku baik-baik saja. Aku akan segera kembali ke
kota dengan ketulusan".
Komentar
Posting Komentar